PT. Paint Professionale Indonesia
Revenue Tower 19F.
District 8 Jl. Jendral Sudirman
Kav. 52 - 53 SCBD
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, 12190
31 Oktober 2023
Sebagian orang yang tidak terbiasa menggunakan cat, membedakan cat akrilik dan cat minyak mungkin hal yang sangat sulit dikenali. Karena keduanya memiliki fungsi yang hampir sama, perbedaanya hanya di pengaplikasiannya dan bahan campuran yang diperlukan.
Kedua jenis cat ini memiliki karakteristik yang unik dan penting untuk dipahami. Cat akrilik adalah cat berbasis air yang dapat mengering dengan cepat serta tahan terhadap air setelah kering, sementara cat minyak adalah cat yang berbasis minyak dengan waktu pengeringan yang relatif lebih lama, dengan hasil warna yang lebih tajam.
Nah, untuk lebih lengkapnya mengenai kedua jenis cat ini, berikut akan kami sajikan enam perbedaan cat akrilik dan cat minyak, agar Anda bisa mengetahui jenis cat mana yang Anda butuhkan.
Bahan Dasar yang Digunakan
Cat akrilik dan cat minyak memiliki perbedaan mendasar pada komposisi dasar yang digunakan. Cat akrilik merupakan cat berbasis air yang menggunakan akrilik sebagai bahan pelarutnya, di mana pigmen dicampur dengan air untuk membentuk larutan cat.
Sebaliknya, cat minyak menggunakan bahan dasar minyak, seperti minyak rami atau minyak biji bunga matahari sebagai pelarut utama, dan pigmen dicampur dengan minyak. Perbedaan jenis pelarut ini mempengaruhi sebagian besar sifat dan fungsi dari cat tersebut, termasuk waktu pengeringan, viskositas, dan pengaruhnya pada lingkungan.
Waktu Pengeringan
Waktu pengeringan dari kedua jenis cat ini salah satu perbedaan yang mudah Anda perhatikan. Untuk cat akrilik sendiri memiliki waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan cat minyak. Biasanya cat akrilik akan mengering dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah diaplikasikan pada permukaan media yang Anda gunakan, tergantung pada ketebalan lapisan dan kondisi lingkungan pada saat itu.
Sebaliknya, cat minyak memerlukan lebih banyak waktu, bahkan beberapa hari hingga berminggu-minggu, untuk hasil pengeringan yang maksimal. Hal itu tentu dipengaruhi karena minyak membutuhkan proses oksidasi untuk bisa kering dengan baik.
Daya Tutup
Cat minyak memiliki daya tutup yang lebih baik daripada cat akrilik. Artinya, hanya dengan satu lapisan, cat bisa menutupi permukaan media dengan baik, warna yang dihasilkan juga lebih tajam dan cerah. Keunggulan dari cat minyak ini lah yang membuatnya sangat cocok untuk digunakan pada proyek yang memerlukan penutupan permukaan yang tidak rata.
Di sisi lain, cat akrilik biasanya lebih transparan, sehingga mungkin memerlukan beberapa lapisan untuk mendapatkan daya tutup yang sama dengan cat minyak. Pemilihan dari kedua cat ini tergantung pada preferensi Anda dan tujuan karya yang sedang dikerjakan.
Warna yang Dihasilkan
Cat akrilik bisa menghasilkan warna yang lebih stabil seiring waktu, dengan perubahan warna yang minimal. Warna yang dihasilkan oleh cat akrilik juga cenderung lebih cerah dan tajam. Sebaliknya, penggunaan cat minyak, perlahan akan mengalami perubahan warna seiring waktu, terutama karena proses oksidasi.
Meskipun cat minyak memberikan warna yang lebih baik, Anda tentu harus memperhatikan perubahan warna yang mungkin terjadi seiring waktu. Selain itu, Anda juga harus lebih paham dengan media yang ingin digunakan, jangan sampai salah menggunakan cat karena bisa mempengaruhi hasil akhir yang Anda inginkan.
Cara Pengaplikasian
Untuk cara menggunakannya, cat akrilik biasanya diaplikasikan dengan sikat atau spatula, jika Anda ingin mengkombinasikan warna atau membuat lapisan cat berikutnya, penting untuk melakukannya sebelum cat mengering. Di sisi lain, cat minyak memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengering sepenuhnya, yang memberikan fleksibilitas lebih dalam proses.
Sementara untuk cat minyak, Anda dapat mengaplikasikannya dengan menggunakan kuas atau pisau palet. Karena penggunaan cat minyak membutuhkan pelarut khusus, untuk membersihkan peralatan atau media yang mungkin terkena cipratan cat tentu tidak boleh dilakukan sembarangan. Butuh teknik dan bahan pembersih khusus seperti thinner agar cepat cat bisa larut dengan cepat.
Proses Pembersihan
Setelah proses pengecatan selesai dilakukan, tentu tahap selanjutnya yang Anda lakukan adalah melakukan pembersihan pada alat dan media yang mungkin terkena cat. Nah, jika sebelumnya Anda menggunakan cat akrilik, untuk membersihkannya tidak perlu repot, cukup menggunakan air biasa saja, semua media yang terkena cipratan cat akan hilang.
Di sisi lain, cat minyak memerlukan penggunaan pelarut khusus, seperti tiner, untuk membersihkan peralatan. Penggunaan pelarut ini bisa menghasilkan bau yang kuat dan berpotensi berbahaya, serta membutuhkan lebih banyak perhatian pada penyimpanan yang aman. Kebersihan peralatan dan area kerja sangat penting saat menggunakan cat minyak untuk menghindari paparan pelarut berbahaya.
Nah, itulah enam perbedaan dari cat akrilik dan cat minyak, memiliki fungsi yang hampir sama namun untuk cara pengaplikasian dan bahan pelarut yang digunakan berbeda. Kedua jenis cat ini sebenarnya bisa diaplikasikan untuk mengecat tembok rumah, tergantung dari bahan material yang digunakan. Jika bahan material cat yang ingin Anda cat terbuat dari semen, menggunakan cat akrilik maupun cat minyak mungkin kurang efektif. Kedua jenis cat ini hanya cocok digunakan pada tembok yang terbuat dari material kayu, rotan, besi atau bambu.
Untuk tembok yang berbahan dasar dari material semen, biasanya menggunakan cat berbasis air. Namun, Anda tidak perlu khawatir, jika Anda membutuhkan produk cat berkualitas dengan harga terjangkau, mulai dari cat pelapis hingga cat anti bocor, Anda bisa gunakan produk Paintpro solusi terbaik untuk dinding rumah Anda. Cat yang diproduksi menggunakan teknologi mesin italia yang memiliki daya sebar dan tutup yang sangat tinggi dikelasnya. Produk Paintpro juga sangat ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan karena tidak menggunakan arsenik, amonia dan kandungan vocnya juga rendah.
Tanya #PalingPro